Popular Posts

Faktor-faktor Dipindahnya Ibukota Suatu Negara

Ibukota negara berfungsi sebagai tempat pusat utama kegiatan politik dan kekuasaan pemerintah. Secara umum, mayoritas otoritas politik terkonsentrasi di ibukota negara. Kapital dapat menampung semua cabang pemerintahan, yang biasanya mencakup badan legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Selain itu, ibu kota juga dapat bertindak sebagai pusat budaya, dan sering diisi dengan monumen bersejarah dan lokasi penting, serta berbagai etnis.
Faktor Pindah nya ibukota

Pada artikel kali ini akan membahas faktor-faktor yang mungkin saja untuk memindahkan ibukota di suatu negara.

Berikut ini beberapa faktor yang mempengaruhi pidah nya ibukota:

Sejarah


Sejarah merupakan salah satu dari beberapa faktor yang dapat mempengaruhi mengapa beberapa kota menjadi ibu kota negara. Sejarawan menyebut jenis-jenis kota ini sebagai ibu kota alami, yang berarti bahwa tempat-tempat ini secara alami tumbuh penting dan akhirnya berkembang menjadi ibu kota negara melalui perjalanan sejarah. Ini mungkin terjadi hanya karena sebuah kota telah tumbuh memiliki populasi terbesar di negaranya, atau karena pernah menjadi rumah bagi tokoh-tokoh nasionalis pada jaman dulu.

Contoh ibukota yang dipilih karena evolusi sejarah nya adalah Madrid. Pada abad ke-16, kota ini dulunya merupakan kota yang tidak begitu penting untuk Spanyol dan mempunyai populasi penduduk yang kecil. Ketika Raja Philip II menaruh minat pada kota dan pindah ke salah satu kastilnya yang kosong, politik dan administrasi publik Spanyol mengikuti. Karena Madrid menjadi rumah bagi monarki, Madrid juga menjadi pusat politik negara tersebut. Pada tahun 1931, setelah hampir 400 tahun melayani sebagai ibu kota, Madrid secara resmi diakui oleh Konstitusi Spanyol.

Lokasi geografis


Banyak kota yang dipilih untuk menjadi ibu kota berdasarkan lokasi geografisnya. Geografi adalah faktor yang berpengaruh besar dalam pemilihan ibukota suatu negara, lokasi geografis umumnya dianggap strategis untuk keperluan militer dan pertahanan. Para peneliti telah menemukan bahwa sepanjang sejarah banyak ibu kota yang dipilih untuk tujuan geografis dan strategis terletak di dekat perbatasan suatu negara. Lokasi juga penting untuk memastikan bahwa warga memiliki akses yang sama ke ibukota. Dalam hal ini, lokasi pusat biasanya dipilih.

Brasilia, ibukota Brazil saat ini, adalah contoh kota yang dipilih untuk menjadi ibukota berdasarkan lokasi geografisnya. Bahkan, kota ini dirancang pada tahun 1956 dengan maksud yang jelas untuk memindahkan ibukota kota negara ke posisi yang lebih strategis. Sebelum pemindahan ini, Sao Paulo adalah ibu kota Brasil, dan lokasinya di sepanjang garis pantai Atlantik membuatnya rentan terhadap serangan militer. Selain itu, kota ini tidak dapat diakses secara merata oleh penduduk negara tersebut. Brasilia terletak di wilayah barat tengah Brasil, di daerah dataran tinggi. Kota ini sering disebut-sebut sebagai contoh utama perencanaan kota, karena ditata dengan gaya seperti kotak dengan peruntukan penzonaan khusus untuk bangunan pemerintah, kedutaan besar, hotel, dan bank.

Ekonomi


Ekonomi suatu kota juga disebut sebagai salah satu faktor terpenting ketika menunjuk sebuah ibukota. Ketika sebuah kota adalah pusat perdagangan utama, ia menjadi penting di tingkat internasional. Dengan demikian, pusat ekonomi suatu negara sering menjadi perwakilan seluruh negara untuk populasi di seluruh dunia. Pengakuan global ini, dikombinasikan dengan ekonomi yang sehat, juga berfungsi untuk menarik kegiatan politik ke suatu daerah.

Salah satu contoh dari ibukota yang didirikan dengan alasan ekonomi yang sehat adalah London, ibukota Inggris. Pentingnya ekonomi kota ini berasal dari zaman Kekaisaran Romawi, ketika London adalah pusat ekonomi Inggris. Sejarawan sering mengutip posisi geografis kota ini sebagai faktor utama dalam pertumbuhan dan perkembangan ekonomi awal. Ia mempertahankan posisinya sebagai kota terkaya dan paling padat penduduknya sepanjang Abad Pertengahan, dan pada 1265 Parlemen bertemu di kota ini.

Agama


Agama juga berperan dalam pemilihan ibukota negara tertentu di seluruh dunia. Faktor ini telah memengaruhi pemilihan kota-kota tertentu untuk dijadikan ibukota karena peran agama dalam politik lokal. Beberapa negara diperintah di bawah teokrasi, yang berarti bahwa kekuasaan politik diberikan oleh otoritas dewa atau dewi. Dalam beberapa kasus, kota-kota telah berfungsi sebagai pusat kegiatan keagamaan untuk suatu negara, atau diyakini sebagai rumah dewa atau dewi yang penting. Karena kepentingan agama mereka, kota-kota tersebut dipilih sebagai ibu kota negara.

Di seluruh dunia, beberapa kota telah melayani sebagai ibukota berdasarkan kepentingan agama. Salah satu contoh paling terkenal adalah Roma, ibukota Italia. Kantor Paus Gereja Katolik telah berlokasi di Roma sejak setidaknya abad ke-1 Masehi. Gereja perlahan memperoleh lebih banyak kekuatan politik di seluruh Kekaisaran Romawi dan mempertahankan kekuatan ini setelah jatuhnya kekaisaran. Pada tahun 700-an, Roma telah menjadi ibukota Negara, sekelompok wilayah Italia di bawah kendali Gereja Katolik, dan mempertahankan posisi ini selama lebih dari 1.100 tahun. Mengingat panjangnya pentingnya sebagai pusat agama dan politik, Roma secara resmi didirikan sebagai ibukota Italia pada tahun 1871.

0 Response to "Faktor-faktor Dipindahnya Ibukota Suatu Negara "

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel